PENGERTIAN TOLAK PELURU
Tolak peluru adalah
salah satu cabang olahraga atletik dalam nomor lempar.Atlet tolak peluru melemparkan
bola besi yang berat sejauh mungkin.Peluru ini merupakan peralatan utama dalam
olahraga ini.Bentuknya bulat seperti bola dan terbuat dari besi.
Berat peluru disesuaikan dengan
penggunanya, antara lain:
·
Untuk
senior putra = 7,257 kg
·
Untuk
senior putri = 4 kg
·
Untuk
junior putra = 5 kg
Beragam
kegiatan lempar beban telah ada lebih dari 2000 tahun lalu di Kepulauan
Britania.Pada awalnya, kegiatan ini diselenggarakan dengan menggunakan bola
batu.Sementara kegiatan pertama yang menggambarkan tolak peluru modern,
tampaknya terjadi di zaman pertengahan ketika serdadu menyelenggarakan
pertandingan dengan melempar beban yang disebut canon balls atau peluru meriam.
Pertandingan
tolak peluru tercatat pada awal abad ke-19 di Skotlandia dan merupakan bagian
dari kejuaraan amatir di Inggris tahun 1866.Tolak peluru merupakan event
olimpiade modern asli yang diadakan di Athena, Yunani tahun 1896.
TEKNIK DASAR TOLAK PELURU
Dalam
tolak peluru terdapat beberapa teknik dasar, diantaranya:
1. Teknik Memegang Peluru
a. Jari-jari renggang.
Jari kelingking ditekuk berada disamping
peluru,sehingga dapat membantu untuk menahan supaya peluru tidak mudah tergeser
dari tempatnya.Untuk menggunakan cara ini penolak harus memiliki jari jari yang
kuat dan panjang.
b. Jari-jari agak rapat
Ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping
belakang peluru.
Jari kelingking selain berfungsi untuk menahan jangan sampai peluru mudah bergeser,juga membantu menekan pada waktu peluru ditolakkan. Cara ini lebih banyak dipakai oleh atlit.
Jari kelingking selain berfungsi untuk menahan jangan sampai peluru mudah bergeser,juga membantu menekan pada waktu peluru ditolakkan. Cara ini lebih banyak dipakai oleh atlit.
c. Jari-jari agak renggang
Bagi mereka yang tangannya agak kecil dan jari jarinya
pendek, dapat menggunakan cara ketiga ini, yaitu jari jari seperti pada cara
kedua tetapi lebih renggang, kelingking di belakang peluru sehingga dapat ikut
menolak peluru, ibu jari untuk menahan geseran ke samping, karena tangan
pelempar kecil dan berjari jari pendek, peluru diletakkan pada seluruh lekuk
tangan.
2. Teknik Meletakkan peluru pada bahu
Peluru
dipegang dengan salah satu cara di atas, letakkan peluru pada bahu dan menempel
pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan
tangan satunya rileks di samping kiri badan.
3. Teknik Menolak peluru
Untuk menyiapkan kondisi fisik dapat dilakukan dengan cara
seperti dibawah ini,
A. Menolak peluru dengan kedua
tangan
1. Pegang peluru dengan kedua tangan
didepan dada, kedua kaki dalam keadaan sejajar, lalu dorong/tolakkan peluru
kedepan-atas sejauh mungkin.
2. Pegang peluru dengan kedua tangan ,
kemudian simpan dibawah perut dengan lengan diluruskan,kedua kaki dalam keadaan
sejajar. Kemudian ayun dan lemparkan peluru kedepan.
3. Pegang peluru dengan kedua tangan ,
kemudian simpan dibawah perut dengan lengan diluruskan,kedua kaki dalam keadaan
sejajar. Posisi ini dilakukan dengan membelakangi arah lemparan.Kemudian
ayunkan dan lempar peluru kearah belakang atau sektor lemparan.
4. Pada tahap berikutnya doronglah
peluru dengan bantuan putaran pinggang. Tolakan masih dengan kedua tangan
tetapi beben diutamakan pada tangan tolak atau tangan terkuat.Kaki masih
sejajar.Tahapan ini depersiapkan untuk melakukan tolakan yang sebenarnya.
5. Lakukan seperti diatas, hanya
sekarang satu kaki berada di depan. Tolakan dilakukan dengan koordinasi bantuan
dorong kaki belakang.
B. Menolak peluru dengan satu tangan
1. Peganglah peluru dengan tangan kanan
dan letakkan dileher. Lanjurkan /rentangkan lengan kiri kedepan dan abadan
menghadap depan. Tolakkan peluru dengan sudut parabola beberapa meter kedepan
sambil melangkahkan kaki kiri kedepan. Jangan lupa kai kanan dihentakkan untuk
membantu melakukan tolakan, sesaat sebelum peluru dilepaskan.
3. Lakukan gerakan menolak peluru
dengan awalan membelakang gunakan bantuan putaran/ pilin tubuh saat melakukan
tolakan.
Beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam mempelajari teknik tolak peluru:
1. Hal-hal yang disarankan :
a. Bawalah tungkai kiri merendah.
b. Dapatkan keseimbangan gerak dari
kedua tungkai, dengan tungkai kiri memimpin dibelakang.
c. Menjaga agar bagian atas badan tetap
rileks ketika bagian bawah badan bergerak.
d. Hasilkan rangkaian gerak yang cepat
dan jauh pada tungkai kanan.
e. Putar kaki kanan kearah dalam
sewaktu melakukan luncuran.
f. Pertahankan pinggul kiri dan bahu
menghadap kebelakang selama mungkin. Bawalah tangan kiri dalam sebuah posisi
mendekati badan.
g. Tahanlah sekuat-kuatnya dengan
tungkai kiri.
2. Beberapa hal yang harus dihindari :
a. Tidak memiliki keseimbangan dalam
sikap permulaan.
b. Melakukan lompatan ketika meluncur
dengan kaki kanan.
c. Mengangkat badan tinggi ketika
melakukan luncuran.
d. Tidak cukup jauh menarik kaki kanan
dibawah badan.
e. Mendarap dengan kaki kaana menghadap
ke belakang.
f. Menggerakkkan tungkai kiri terlalu
banyak kesamping.
g. Terlalu awal membuka badan.
h. Mendarat dengan badan menghadap
kesamping atau depan.
PERALATAN TOLAK PELURU
Alat yang digunakan
dalam tolak peluru:
1.
Rol
Meter
2.
Bendera
Kecil
3.
Kapur
/ Tali Rafia
4.
Peluru
a.
Untuk
senior putra = 7.257 kg
b.
Untuk
senior putri = 4 kg
c.
Untuk
junior putra = 5 kg
d.
Untuk
junior putri = 3 kg
5.
Obrient
: gaya membelakangi arah tolakan
6.
Ortodox
: gaya menyamping
LAPANGAN TOLAK PELURU
Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran berdiameter 2,135 m. Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang cocok dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari semen, aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar antara 20 mm-6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi. Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0,75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu. Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus dicat putih. Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.
KETENTUAN DISKUALIFIKASI/KEGAGALAN PESERTA TOLAK PELURU
1. Menyentuh balok batas sebelah atas,
2. Menyentuh tanah di luar lingkaran,
3. Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah,
4. Dipanggil selama 3 menit belum menolak,
5. Peluru ditaruh di belakang kepala,
6. Peluru jatuh di luar sektor lingkaran,
7. Menginjak garis lingkaran lapangan,
8. Keluar lewat depan garis lingkaran,
9. Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang,
1. Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan.
PEMBELAJARAN KETRAMPILAN DASAR TOLAK PELURU DENGAN DIMENSI PERMAINAN
Pengenalan tolak peluru dengan dimensi permainan ditujukan agarsiswa merasa gembira saat pelaksanaan pembelajaran. Hal ini penting karena tidak semua orang menyenagi olah raga ini.Dengan dimensi ini, pembelajaran berlangsung secara kondusif. Metode ini sangant baik untuk mengenalkan peluru dalam bentuk permainan sekaligus memperkenalkan gerakan tolak peluru seca utuh dan menyeluruh. Bentuk-bentuk permainan tersebut diantaranya:
1. Melempar bola medisin (medicine ball)
Pembelajaran tolak peluru dengan menggunakan Bola Medisin atau disingkat MB ditujukan untuk memperkenalkan gerakan menolak dengan benda yang lunak tetapi memiliki berat yang mendekati alat sebenarnya. MB ini cukup berat tetapi dengan permukaan yang halus memberi rasa aman dan mudah menggunakannya, sehingga siswa cukup responsif pada pembelajaran tolak peluru.Kegiatan mengunakan MB ini diutamakan untuk melatih kelincahan, kekuatan menolak, dan gerakan menolak. Dibawah ini beberapa contoh permainan yang dapat meningkatkan ketrampilan tolak peluru sebenarnya:
a. Menolak MB berpasangan
Kegiatan ini dilakukan smabil berpasangan dengan jarak kira-kira 2-3 meter.Sudut yang digunakan sesuai dengan berat MB dan jarak dari satu pasangan lainya.
Contoh variasi gerakan yang dapat dilakukan:
1. Menolak MB dengan dua tangan, posisi kaki sejajar
2. Menolak MB dengan dua tangan, posisi kaki satu di depan
3. Menolak MB dengan dua tangan, dengan mengutamakan melempar satu tangan, gerakan dimulai dari samping badan
4. Menolak MB dengan satu tangan (dalam hal ini gerakan melempar diutamakan dengan tangan lempar)
b. Memantulakan MB ke dinding
Kegiatan ini diutamakan pada gerakan menolak dan menagkap MB dengan ketingian yang telah ditentukan. gerakan dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Berdiri tegak dengan satu aki berada didepan, pegang MB denagn kedua tangan, prioritaskan tangan kanan sebagai tangan tolak. Kemudian doronglah MB kedinding dari jarak 2 meter dengan ketingian kira-kira 2 meter dari lantai. Doronglah MB sampai kedua lengan dalam keadaan lurus
2. Tangkaplah MB sesegera mungkin ketika mulai turun dan lakukan kembali gerakan menolak Mb kedinding segera setelah kembali keposisi semula.
c. Menolak mb pada target atau sasaran
1. Menolak MB pada sasaran atau garis-garis dengan jarak yang telah ditentukan
2. Latihan menolak MB ini dapat divariasikan dengan cara seperti:
· Menolak MB pada sasaran lingkaran ban. Letakkan ban dan jaraknya dapat diatur sesuai dengan kemampuan
· Menolak MB melewati tali yang direntangkan di antar dua tiang denagn ketingian yang bervariasi.
· Menolak MB pada sebuah benda diam atau bergerak